05 February 2017

Makalah Jamur

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian fungi
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. fungi adalah mikroorganisma eukariotik yang hidup secara saprofit karena tidak dapat berfotosintesa. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk.. Pada dasarnya sel -sel fungi hampir sama dengan sel - sel hewan. Bahkan hal ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa sulit ditemukan strategi yang tepat dalam mengobati infeksi oleh jamur tanpa berefek toksik bagi inang / host nya.
Di alam ini fungi dapat bersifat sangat merugikan manusia dengan menimbulkan infeksi (penyakit) dan toksin yang dihasilkan ataupun bersifat menguntungkan dengan menghasilkan produk - produk yang dapat digunakan oleh manusia sebagai contoh antibiotika, vitamin, asam organik dan enzim. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda.
Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara : dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi







B.     Karakteristik fungi
1.      Struktur Tubuh Fungi
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contoh :jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Pada umumnya sel kamir lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang paling kecil tiddak sebesar bakteri yang terbesar. Khamir sangay beragam ukuranya, berkisar antara 1 sampai 5 µm lebar dan panjangnya dari 5 sampai 30 µm tau lebih. Biasanya berbentuk telur, tetapi beberapa ada yang memanjang atau berbentuk bola. Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas.
ciri-ciri dari fungi adalah sebagai berikut:
a.       bersifat eucarioti, tidak berklorofil
b.      uniseluler/multiseluler
tubuh tersusun dari benang-benang (hifa). Bisa bercabang-cabang disebut micellium.
c.       Dinding sel tersusun senyawa chitine
d.      Nutrisi diserap dengan hifa dan micellium
e.       Makanan diserap dalam bentuk glikogen
f.       Reproduksi secara vegetatif dan generatif
g.      Hidup ditempat lembab,basah gelap, banyak zat organik sebagai heterotrof, ada yang parasit ada yang saprofit.
h.      Sebagai parasit jamur mengambil makanan langsung dari inangnya.

Tubuh  atau talus, pada dasarnya memiliki dua bagian : miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa filament yang dianmakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5 sampai 10µm, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 µm.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.  Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.






Gbr.1 Hifa yang membentuk miselium dan tubuh buah
Ada tiga macam morfologi hifa, yaitu :
                                     1.            Aseptat atau senosit. Hifa seperti ini tidak mempunyai dindingsekat atau septum.
                                     2.            Septet dengan sel-sel uninukleat. Sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang atau sel-sel berisi nucleus tunggal. Pada setiap septum terdapat pori ditengah-tengah yang memungkinkan perpindahan nucleus atau sitoplasma dari satu ruang ke ruang lain. Sungguhpun setiap ruang suatu hifa yang bersekat tidak terbatasi oleh suatu membrane sebagaimana halnya pada sel yang khas.
                                     3.            Septet dengan  sel-sel multinukleat. Septum membagi hifa menjadi sel-sel dengan lebih dari satu nucleus dalam setiap ruang.
Miselium dapat vegetative (somatic) atau reprodutif. Beberapa hifa dari miselium somatic menembus ke dalam medium untuk mendapatkan zat makanan. Miselium reproduksi bertanggungjawab untuk pembentukan spora dan biasanya tumbuh meluar ke udara dari mideum.

C.    Habitat fungi
Fungi menempati lingkungan yang sangat beragam yang berasosiasi secara simbiotik dengan banyak organisme. Meskipun paling sering ditemukan pada habitat darat, fungi juga hidup dilingkungan akuatik, dimana fungi tersebut berasosiasi dengan organisme laut dan air tawar serta bangkainya. Lichen, perpaduan antara fungi dan alga, banyak terdapat dimana-mana dan ditemukan pada beberapa tempat yang tidak bersahabat sepeti gurun yang dingin dan kering di Antartika, tundra alpin dan artik. Fungi simbiotik lainnya hidup dalam jaringan tumbuhan yang sehat dan spesies lain membentuk mutualisme-mutualisme pengkomsumsi selulosa dengan serangga, semut dan rayap.
Golongan Fungi yang termasuk hidup dalam air adalah oomycota dan chytridiomycota, sedangkan golongan fungi yang hidup di darat (tanah) misalnya, Mucorales, Ascomycota, deuteremycetes dan beberapa Peronosporales

D.    Klasifikasi fungi
Klasifikasi fungi terutama berdasakan pada cirri-ciri spora seksual dan tubuh buah yang ada selama tahap-tahap seksual dalam daur hidupnya. Cendawan yang diketahui tingkat seksualnya disbut cendawan perfek/sempurna. Cendawan yang dbelum diktahui tingkat seksualnya dinamakan cendawan imperfek. Berdasarkan pada cara dan cirri reproduksinya terdapat empat kelas cendawan sejati atau berfilamen di dalam dunia Fungi yaitu: Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes.
Berdasarkan struktur hifa dan penghasil spora, jamur dibagi menjadi beberapa
divisi yaitu:

1.       Divisi Zygomycota
Jamur yang tergolong zygomycota pada umumnya hidup di darat, tanah yang lembab, atau pada tumbuhan dan hewan yang sudah membusuk.Pada saat jamur ini masih muda, hifanya banyak bercabang namun tidak bersekat tetapi setelah dewasa hifanya menjadi bersekat.Jamur golongan ini dapat bereproduksi secara vegetatif maupun generatif. Reproduksi jamur secara vegetatif dengan cara membentuk spora tak berflagel sedangkan secara generatif dengan cara gametangiogami dari dua hifa yang sesuai dengan menghasilkan zygospora. Beberapa contoh dari jamur zygomycota yaitu :
a.       Jamur Roti (Rhizopus Nigricans)
Jamur ini biasanya muncul pada roti yang teralu lama disimpan pada tempat yang lembab dan gelap.Jamur ini berwarna hitam dan sporangiumnya dapat menghasilkan 50.000 spora.

b.      Jamur Tempe (Rhizopus oryzae)
Jamur ini digunakan untuk membuat tempe. Hifanya tidak bersepta dan tidak berwarna.Hifa kapang terspesialisasi menjadi 3 bentuk, yaitu rhizoid, sporangiofor, dan sprorangium.Rhizoid merupakan bentuk hifa yang menyerupai akar.Sprorangiofor adalah hifa yang menyerupai batang.Sporangium adalah hifa pembentuk spora dan berbentuk bulat.Suhu pertumbuhan maksimum adalah 33-36°C dan suhu perturnbuhan optimum adalah 30°C. 

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUhBNu20fwkTASFNlizmdTttiFCjVKUMiOU177jbV1vmxAqej2KuGihyphenhyphenNlLFuUVK1URU-lMFiXQ1Y8PRISZgG0EQbERivSEehitetULphZTBgHG_IEnRZb4JPd4Ujz19vIhKisHuyDG-8/s1600/Untitled1.jpg
Gambar 2. Struktur Rhizopus sp

c.       Pilobolus          
Salah satu jamur yang biasa hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi.Jamur ini tidak dapat bereproduksi tanpa adanya bantuan cahaya.Jamur ini menunjukkan respon positif terhadap cahaya.Di bawah ujung sporangiofor merupakan daerah yang peka terhadap cahaya.  Tangkai tersebut akan tumbuh ke arah cahaya matahari.  Ketika jamur telah matang, maka tekanan air di dalam tangkai menyebar sampai dengan ujung tangkai dan menyebabkan ujung tangkai meledak.  Saat itulah terjadi penyebaran spora dengan penembakan spora ke udara.
2.        Divisi Ascomycota
Jamur yang termasuk divisi ini umumnya hidup di dalam tanah (hipogean), di kotoran ternak (koprofil), ataupun parasit pada tumbuhan.Ada yang bersifat uniseluler atau multiseluler. Reproduksi jamur ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu vegetatif dan generatif. Secara vegetatif, jamur melakukan fragmentasi yaitu pemisahan sebagian cabang dari miselium yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru, tunas, dan membentuk spora berdinding tebal (kalmidospora).Sedangkan secara generatif, jamur menghasilkan spora yang dibentuk dalam askus. Askus-askus itu akan membentuk askokarp. Beberapa spesies yang termasuk divisi ascomycota :
a.      Penicillium
Biasanya jamur ini hidup di daerah yang sejuk dan suka muncul pada bahan-bahan organik.Jamur ini biasanya berwarna hijau kebiruan dan merupakan salah satu penyebab kebusukkan pada makanan. Beberapa spesies yang terkenal adalah Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti untuk pembuatan keju, Penicillium notatum dan Penicillium chryzogenum sebagai penghasil antibiotik pinisilin
b.      Saccharomyces
Merupakan organisme uniseluler dan tidak berklorofil yang dikelompokkan ke dalam Ascomycota karena reproduksi seksualnya terjadi dengan pembentukan Askus. Jamur ini dapat tumbuh baik pada suhu 30oC dan pH 4,8. Saccharomyces memiliki beberapa kelebihan terutama dalam proses fermentasi yaitu mikroorganisme ini cepat berkembang biak, tahan terhadap kadar alkohol yang tinggi, tahan terhadap suhu yang tinggi, dan mempunyai sifat stabil dan cepat beradaptasi. Beberapa spesies yang terkenal antara lainSaccharomyces cerevisiaeuntuk membuat tape, Saccharomyces sake untuk membuat sake jepang dan Saccharomyces uvarumuntuk pembuatan bir.

c.       Aspergillus
Umumnya ditemukan pada daerah yang kaya akan oksigen karena aspergillus termasuk spesies aerob. Biasanya tumbuh pada makanan yang mengandung zat tepung seperti kentang dan roti serta pada tumbuhan. Beberapa spesies yang termasuk aspergillus yaitu :
v  Aspergillus flavus menghasilkan alfatoksin
v  Aspergillus fumigatus parasit paru-paru burung
v  Aspergillus oryzae untuk membuat tape
v  Aspergillus wentii untuk membuat kecap
v  Aspergillus nidulans penyebab automikosis/penyakit telinga


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjozjYHo_g4pz0GoLEcIYXJnsqLz5BHvoNWebhDyMe0Hcs2WJBVQaLJLSG_V8sRXx-zCjdnyAn-cB_PFQAG1gkCP-Yt78DJ_7o3Ec5kWHpTya0MXpAkb2esZPZ1oX6iTaIBXgcbLy1Dic/s320/Untitled3.jpg
Gambar 3. Struktur Aspergillus


3.        Divisi Basidiomycota
Jamur ini berukuran makroskopis sehingga bisa dilihat tanpa menggunakan alat bantu seperti mikroskop. Memiliki miselium yang bersekat dan dibedakan menjadi dua, yaitu miselium primer dan miselium sekunder.Miselium primer memiliki sel berinti satu dan berasal dari perkembangan basidiospora sedangkan miselium sekunder memiliki sel berinti dua dan hasil konjugasi dari dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora.Seperti jamur lainnya jamur ini dapat bereproduksi secara vegetatif maupun generatif. Secara vegetatif, jamur membentuk tunas, dengan konidia ataupun fragmentasi miselium sedangkan secara generatif jamur memiliki bagian yang disebut basidium, basidium ini berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang akan menghasilkan spora yang disebut basidiospora. Spora tersebut akan menyebar ke berbagai tempat jika jatuh di tempat yang sesuai spora tersebut akan tumbuh dan membentuk jamur yang baru. Beberapa contoh spesies yang termasuk basidiomycota, yaitu :
v  Volvariella volvacea jamur merang untuk dimakan
v  Auricularia polytrica jamur kuping untuk dimakan
v  Pleurotes jamur tiram untuk dimakan
v  Ustilago vireus parasit pada padi
v  Ustilago maydis parasit pada jagung
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoU8j_VT5457gP3pemTLbiZPksS7b4bRro6n9npo-bb8CXidCUI42BBeJmSe5u-uXQ4roOjEoiinrd-XizM4c9SwlWfKju-33MhONpIee1OEKLC_hbZ2oM-99XBa5q62oj5GUQ_XOPnOk/s320/Untitled4.jpg
Gambar 4. Basidiomycota
4.         Divisi Deuteromycota
Jamur ini biasa disebut sebagai jamur tidak sempurna karena belum diketahui reproduksi seksualnya sehingga reproduksinya dilakukan secara aseksual dengan cara fragmentasi atau dengan konidium. Beberapa contoh spesies yang termasuk deuteromycota antaranya :
v  Helminthosprium oryzae parasit pada padi
v  Sclerotium rolfsii parasit pada bawang merah
v  Monila sitophila jamur oncom untuk dimakan
v  Tinea versicolor jamur panu
v  Epidermophyton floocossum jamur kulit parasit pada kaki

E.     Cara Fungi memperoleh makanan
Fungi juga mempunyai cara untuk mendapatkan makanan yaitu dengan cara bersimbiosis mutualisme dengan Liken(lumut kerak) dan hasil dari simbiosis jamur dengan tumbuhan yang tinggi itu disebutMikorhiza.
a)      Lumut Kerak
Lumut kerak adalah hidup simbiosis antara jamur dengan algae. Liken merupakan hasil simbiosis antara jamur ascomycotina atau basidiomycotina dengan algae hijau atau algae biru. Lumut kerak dapat kita temukan pada kulit pohon dan batu-batuan. Talus liken berbentuk tipis yang tersusun atas miselium dan hifa. Setiap liken mempunyai bentuk dan warna serta habitat tertentu yang mempunyai ketergantungan pada jenis-jenis dan algae yang ada.
Jamur pada liken memperoleh makanan dari hasil fotosintesis algae, dan memperoleh air atau mineral dari jamur. Inilah yang menunjukan adanya simbiosis antara jamur dan algae. Lumut kerak melekat pada batu-batuan menggunakan rizoidnya. Bila terjadi perubahan cuaca dan kelembaban, maka liken akan melepaskan fragmen talus dan zat kimia sehingga dapat melapukan permukaan batuan tersebut dengan demikian liken akan tetap hidup.Karena sifat di atas liken disebut dengan tumbuhan pioner (tumbuhan pertama atau pemula yang dapat mencapai pada lahan yang baru.
Contoh :
v  Usnea barbata dan Usnea dasypoga : untuk obat tuberculosis, pengahsil antibiotik asam usnin.
v  Parmelia acetubulum : berupa lembaran seperti kulit, hidup di pohon dan batu-batuan.
b)     Mikorhiza
Mikorhiza Adalah struktur yang terbentuk karena adanya simbiosis jamur dan akar tumbuhan tinggi. Frank, ahli Botani berkebangsaan Jerman, merupakan orang yang pertama kali emnemukan hubungan simbiosis antara akar tumbuhan dan jamur yang dinamakan Mikoriza pad atahun 1885.
Tipe Mikoriza ditinjau dari struktur anatomi, adalah sebagai berikut:
1)         Ektomikorhiza : hidup antara jamur dengan tanaman pinus, apabila hifanya tidak menembus ke dalam akar tetapi hanya pada sampai lapisan epidermis. Dengan adanya ektomikorhiza akar tanaman tidak memerlukan lagi bulu-bulu akar. Melalui jamur ini tanaman dapat memperoleh air atau unsur lainnya. Jamur ini tidak dapat hidup tanpa bersimbiosis dengan akar tanaman.
2)      Endomikorhiza : hidup antara jamur dengan tanaman, apabila hifanya dapat menembus sampai ke dalam (korteks). Jamur ini biasanya terdapat tanaman anggrek, kol, bit dan beberapa jenis pohon lain. Endomikorhiza dapat hidup tanpa bersimbiosis dengan tanaman inangnya. Jamur ini membantu pertumbuhan bintil akar tanaman Leguminoceae dan mempercepat fiksasi nitrogen.
Keuntungan tumbuhan dengan adanya Mikoriza adalah sebagai berikut:
v  Pertumbuhannya lebih cepat dan dapat meningkatkan penyerapan unsur harta (terutama fosfat)
v    Tumbuhan lebih tahan kekeringan karena Mikoriza dapat meningkatkan ketersediaan air
v  Mikoriza melindungi akar dari infeksi organisme yang pathogen
v  Mikoriza dapat membentuk hormon auksin, sitokinin, dan giberelin yang berpengaruh dalam peningkatan pertumbuhan tumbuhan

F.     Pertumbuhan fungi
Semua jenis jamur bersifat heterotrof.Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan.Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen.Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya.Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya.Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
a.      Parasit obligat
Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup.Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b.      Parasit fakultatif  
Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c.       Saprofit
Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati.Jamu saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh.Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehinggamudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya



G.    Reproduksi fungi
Spora fungi memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat dihasilkan secara seksual maupun aseksual. Pada umumnya spora adalah organisme uniseluler , tetapi ada juga spora multiseluler. Spora dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa yang terspesalisasi. Ketika kondisi lingkngan memungkinkan, pertumbuhan yang cepat, fungi mengklon diri mereka sendiri dengan cara menghasilkan banyak sekal spora secara aseksual. Terbawaoleh angin atau air, spora-spora tersebut berkecamabh jika berada pada tempat yang lembab pada permukaan yang sesuai (Campbell 2003).
Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang dihasilkan dari peleburan dua nukleus. Ada beberapa spora seksual yaitu:
1)      Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung yang dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus.
2)      Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk gada yang dinamakan basidium.
3)      Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangin, pada beberapa cendawan melebur.
4)      Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yang disebut ooginium, pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam anteredium menghasilkan oospora.

H.    Peranan fungi bagi Kehidupan Manusia
Jamur sangat berperan dalam kehidupan manusia. Di dalam ekosistem jamur dan bakteri berperan sebagai pengurai (decomposer). Beberapa jenis jamur dapat dimanfaatkan dalam industry makanan dan minuman, disamping itu jamur ada juga yang dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Berikut ini beberapa jamur yang menguntungkan dan merugikan dalam kehidupan manusia.
1)      Jamur yang menguntungkan adalah sebagai berikut:
a.       Rhizopus Oryzae, untuk pembuatan tempe
b.      Mucor Javanicus, untuk pembuatan tape.
c.       Saccharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti dan minuman alcohol.
d.      Aspergillus oryzae, untuk pembuatan roti
e.       Aspergillus wentii, untuk pembuatan kecap
f.       Penicillum notatum dan penicillum chrysogenum, menghasilkan antibiotic.
2)      Jamur yang merugikan antara lain sebagai berikut:
a.        Aspergillus flavus, menghasilkan racun aflatoksin
b.        Aspergillus fumigates, penyebab pennyakit paru-paru pada burung
c.        Exobasidium vexans, parasit pada tanaman the.
d.       Amanita phalloides, menghasilkan racun balin.
e.        Epidermophyton flocosum, penyebab penyakit kaki atlet.






















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah makalah ini, maka penulis menyimpulkan bahwa :
                                     1.     Ciri-ciri dari fungi yaitu sel jamur bersifat eukariotik, jamur bersifat heterotrof,
                                     2.     Fungi menempati lingkungan yang sangat beragam yang berasosiasi secara simbiotik dengan banyak organisme baik di darat maupun di air. Sebagian besar fungi adalah organisem multiseluler dengan hifa yang dibagi menjadi sel-sel oleh dinding yang bersilangan atau septa. Dinding sel pada fungi dilindungi oleh Selulosa dan Kitin (polisakarida yang mengandung unsur N).
                                     3.     Jamur dikelompokkan menjadi 6 divisio yaitu: Myxomycotina, oomycotina, ascomycotina, basidiomycotina, dan deutromycotina.
                                     4.     Fungi memperbanyak diri secara vegetative dan secara generative.
                                     5.     Fungi  sangat berperan dalam kehidupan manusia. Di dalam ekosistem jamur dan bakteri berperan sebagai pengurai (decomposer). Beberapa jenis jamur dapat dimanfaatkan dalam industry makanan dan minuman, disamping itu jamur ada juga yang dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
B.     Saran
Beberapa saran yang berkaitan dengan makalah ini sebagai berikut:
                                     1.            Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
                                     2.            Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan pembaca mengenai judul makalah ini.
                                     3.            Diharapakan makalah ini dapat menambah literatur  pustaka.

.




DAFTAR PUSTAKA

Campbell, dkk. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga
http://gedangmatikenekvirus.wordpress.com/2011/04/16/klasifikasi-fungi/

http://melyme-farmasi.blogspot.com/2012/07/karakteristik-fungi-meliputi-struktur.html

No comments:

Post a Comment

Entri yang Diunggulkan

Lembar kerja peserta didik (LKPD) materi ekosistem

  lembar kerja peserta didik Mata pelajaran : IPA Kelas                : VII Nama                : 1................