BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
fungi
Fungi
adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof
yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam
sel-selnya. fungi adalah mikroorganisma eukariotik yang hidup secara saprofit karena
tidak dapat berfotosintesa. Fungi memiliki bermacam-macam
bentuk.. Pada
dasarnya sel -sel fungi hampir sama dengan sel - sel hewan. Bahkan hal ini juga
yang menjadi salah satu alasan mengapa sulit ditemukan strategi yang tepat
dalam mengobati infeksi oleh jamur tanpa berefek toksik bagi inang / host nya.
Di alam ini
fungi dapat bersifat sangat merugikan manusia dengan menimbulkan infeksi
(penyakit) dan toksin yang dihasilkan ataupun bersifat menguntungkan dengan
menghasilkan produk - produk yang dapat digunakan oleh manusia sebagai contoh
antibiotika, vitamin, asam organik dan enzim. Awam mengenal
sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun
seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya
sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya
pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda.
Fungi
memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara
: dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh
menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora,
bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut
sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk
spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces.
Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah.
ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi
B.
Karakteristik
fungi
1.
Struktur Tubuh Fungi
Struktur
tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya khamir,
ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya
mencapai satu meter, contoh :jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen
dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium
menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Pada umumnya
sel kamir lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang paling
kecil tiddak sebesar bakteri yang terbesar. Khamir sangay beragam ukuranya,
berkisar antara 1 sampai 5 µm lebar dan panjangnya dari 5 sampai 30 µm tau
lebih. Biasanya berbentuk telur, tetapi beberapa ada yang memanjang atau
berbentuk bola. Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas.
ciri-ciri
dari fungi adalah sebagai berikut:
a.
bersifat eucarioti, tidak berklorofil
b.
uniseluler/multiseluler
tubuh tersusun dari benang-benang (hifa). Bisa
bercabang-cabang disebut micellium.
c.
Dinding sel tersusun senyawa chitine
d.
Nutrisi diserap dengan hifa dan micellium
e.
Makanan diserap dalam bentuk glikogen
f.
Reproduksi secara vegetatif dan generatif
g.
Hidup ditempat lembab,basah gelap, banyak zat organik
sebagai heterotrof, ada yang parasit ada yang saprofit.
h.
Sebagai parasit jamur mengambil makanan langsung dari
inangnya.
Tubuh atau talus, pada dasarnya memiliki dua bagian
: miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan
kumpulan beberapa filament yang dianmakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5 sampai
10µm, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 µm.
Hifa adalah
struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding
ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung
organel eukariotik.
Kebanyakan
hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori
besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel
yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta
atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan
inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit
biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ
penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
Gbr.1 Hifa
yang membentuk miselium dan tubuh buah
Ada tiga macam morfologi hifa, yaitu
:
1.
Aseptat atau senosit. Hifa seperti ini tidak mempunyai
dindingsekat atau septum.
2.
Septet dengan sel-sel uninukleat. Sekat membagi hifa
menjadi ruang-ruang atau sel-sel berisi nucleus tunggal. Pada setiap septum
terdapat pori ditengah-tengah yang memungkinkan perpindahan nucleus atau
sitoplasma dari satu ruang ke ruang lain. Sungguhpun setiap ruang suatu hifa
yang bersekat tidak terbatasi oleh suatu membrane sebagaimana halnya pada sel
yang khas.
3.
Septet dengan
sel-sel multinukleat. Septum membagi hifa menjadi sel-sel dengan lebih
dari satu nucleus dalam setiap ruang.
Miselium
dapat vegetative (somatic) atau reprodutif. Beberapa hifa dari miselium somatic
menembus ke dalam medium untuk mendapatkan zat makanan. Miselium reproduksi
bertanggungjawab untuk pembentukan spora dan biasanya tumbuh meluar ke udara
dari mideum.
C. Habitat fungi
Fungi menempati lingkungan yang sangat beragam yang berasosiasi secara
simbiotik dengan banyak organisme. Meskipun paling sering ditemukan pada
habitat darat, fungi juga hidup dilingkungan
akuatik, dimana fungi tersebut berasosiasi dengan organisme laut dan air tawar
serta bangkainya. Lichen, perpaduan antara fungi dan alga, banyak terdapat
dimana-mana dan ditemukan pada beberapa tempat yang tidak bersahabat sepeti
gurun yang dingin dan kering di Antartika, tundra alpin dan artik. Fungi
simbiotik lainnya hidup dalam jaringan tumbuhan yang sehat dan spesies lain
membentuk mutualisme-mutualisme pengkomsumsi selulosa dengan serangga, semut
dan rayap.
Golongan Fungi yang termasuk hidup dalam air adalah oomycota dan
chytridiomycota, sedangkan golongan fungi yang hidup di darat (tanah) misalnya,
Mucorales, Ascomycota, deuteremycetes dan beberapa Peronosporales
D.
Klasifikasi
fungi
Klasifikasi fungi terutama berdasakan pada cirri-ciri spora seksual dan
tubuh buah yang ada selama tahap-tahap seksual dalam daur hidupnya. Cendawan
yang diketahui tingkat seksualnya disbut cendawan perfek/sempurna.
Cendawan yang dbelum diktahui tingkat seksualnya dinamakan cendawan imperfek.
Berdasarkan pada cara dan cirri reproduksinya terdapat empat kelas cendawan
sejati atau berfilamen di dalam dunia Fungi yaitu: Phycomycetes, Ascomycetes,
Basidiomycetes dan Deuteromycetes.
Berdasarkan
struktur hifa dan penghasil spora, jamur dibagi menjadi beberapa
divisi
yaitu:
1. Divisi Zygomycota
Jamur yang tergolong zygomycota pada umumnya
hidup di darat, tanah yang lembab, atau pada tumbuhan dan hewan yang sudah
membusuk.Pada saat jamur ini masih muda, hifanya banyak bercabang namun tidak
bersekat tetapi setelah dewasa hifanya menjadi bersekat.Jamur golongan ini
dapat bereproduksi secara vegetatif maupun generatif. Reproduksi jamur secara
vegetatif dengan cara membentuk spora tak berflagel sedangkan secara generatif
dengan cara gametangiogami dari dua hifa yang sesuai dengan menghasilkan
zygospora. Beberapa contoh dari jamur zygomycota yaitu :
a.
Jamur Roti (Rhizopus
Nigricans)
Jamur ini biasanya muncul pada roti yang teralu lama disimpan pada tempat
yang lembab dan gelap.Jamur ini berwarna hitam dan sporangiumnya dapat
menghasilkan 50.000 spora.
b.
Jamur Tempe
(Rhizopus oryzae)
Jamur ini digunakan untuk membuat tempe. Hifanya tidak bersepta dan tidak
berwarna.Hifa kapang terspesialisasi menjadi 3 bentuk, yaitu rhizoid,
sporangiofor, dan sprorangium.Rhizoid merupakan bentuk hifa yang menyerupai
akar.Sprorangiofor adalah hifa yang menyerupai batang.Sporangium adalah hifa
pembentuk spora dan berbentuk bulat.Suhu pertumbuhan maksimum adalah 33-36°C
dan suhu perturnbuhan optimum adalah 30°C.
Gambar 2. Struktur Rhizopus sp
c. Pilobolus
Salah satu jamur yang biasa hidup pada kotoran hewan yang telah
terdekomposisi.Jamur ini tidak dapat bereproduksi tanpa adanya bantuan
cahaya.Jamur ini menunjukkan respon positif terhadap cahaya.Di bawah ujung
sporangiofor merupakan daerah yang peka terhadap cahaya. Tangkai tersebut
akan tumbuh ke arah cahaya matahari. Ketika jamur telah matang, maka
tekanan air di dalam tangkai menyebar sampai dengan ujung tangkai dan
menyebabkan ujung tangkai meledak. Saat itulah terjadi penyebaran spora
dengan penembakan spora ke udara.
2. Divisi Ascomycota
Jamur yang termasuk divisi ini umumnya hidup di
dalam tanah (hipogean), di kotoran ternak (koprofil), ataupun parasit pada
tumbuhan.Ada yang bersifat uniseluler atau multiseluler. Reproduksi jamur ini
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu vegetatif dan generatif. Secara
vegetatif, jamur melakukan fragmentasi yaitu pemisahan sebagian cabang dari
miselium yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru, tunas, dan membentuk
spora berdinding tebal (kalmidospora).Sedangkan secara generatif, jamur
menghasilkan spora yang dibentuk dalam askus. Askus-askus itu akan membentuk
askokarp. Beberapa spesies yang termasuk divisi ascomycota :
a. Penicillium
Biasanya jamur ini hidup di daerah yang sejuk dan suka muncul pada
bahan-bahan organik.Jamur ini biasanya berwarna hijau kebiruan dan merupakan
salah satu penyebab kebusukkan pada makanan. Beberapa spesies yang terkenal
adalah Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti untuk
pembuatan keju, Penicillium notatum dan Penicillium chryzogenum sebagai
penghasil antibiotik pinisilin
b. Saccharomyces
Merupakan organisme uniseluler dan tidak berklorofil yang dikelompokkan ke
dalam Ascomycota karena reproduksi seksualnya terjadi dengan pembentukan Askus.
Jamur ini dapat tumbuh baik pada suhu 30oC dan pH 4,8. Saccharomyces
memiliki beberapa kelebihan terutama dalam proses fermentasi yaitu
mikroorganisme ini cepat berkembang biak, tahan terhadap kadar alkohol yang
tinggi, tahan terhadap suhu yang tinggi, dan mempunyai sifat stabil dan cepat
beradaptasi. Beberapa spesies yang terkenal antara lainSaccharomyces
cerevisiaeuntuk membuat tape, Saccharomyces
sake untuk membuat sake jepang dan Saccharomyces uvarumuntuk pembuatan bir.
c. Aspergillus
Umumnya ditemukan pada daerah yang kaya akan oksigen karena aspergillus
termasuk spesies aerob. Biasanya tumbuh pada makanan yang mengandung zat tepung
seperti kentang dan roti serta pada tumbuhan. Beberapa spesies yang termasuk
aspergillus yaitu :
v Aspergillus flavus
menghasilkan alfatoksin
v Aspergillus fumigatus parasit
paru-paru burung
v Aspergillus oryzae untuk
membuat tape
v Aspergillus wentii untuk
membuat kecap
v Aspergillus nidulans penyebab
automikosis/penyakit telinga
Gambar
3. Struktur Aspergillus
3.
Divisi Basidiomycota
Jamur ini berukuran makroskopis sehingga bisa
dilihat tanpa menggunakan alat bantu seperti mikroskop. Memiliki miselium yang
bersekat dan dibedakan menjadi dua, yaitu miselium primer dan miselium
sekunder.Miselium primer memiliki sel berinti satu dan berasal dari
perkembangan basidiospora sedangkan miselium sekunder memiliki sel berinti dua
dan hasil konjugasi dari dua miselium primer atau persatuan dua
basidiospora.Seperti jamur lainnya jamur ini dapat bereproduksi secara
vegetatif maupun generatif. Secara vegetatif, jamur membentuk tunas, dengan
konidia ataupun fragmentasi miselium sedangkan secara generatif jamur memiliki
bagian yang disebut basidium, basidium ini berkumpul dalam badan yang disebut
basidiokarp, yang akan menghasilkan spora yang disebut basidiospora. Spora
tersebut akan menyebar ke berbagai tempat jika jatuh di tempat yang sesuai
spora tersebut akan tumbuh dan membentuk jamur yang baru. Beberapa contoh
spesies yang termasuk basidiomycota, yaitu :
v Volvariella volvacea jamur
merang untuk dimakan
v Auricularia polytrica jamur
kuping untuk dimakan
v Pleurotes jamur tiram untuk dimakan
v Ustilago vireus parasit pada
padi
v Ustilago maydis parasit
pada jagung
Gambar 4. Basidiomycota
4.
Divisi Deuteromycota
Jamur ini biasa disebut sebagai jamur tidak sempurna
karena belum diketahui reproduksi seksualnya sehingga reproduksinya dilakukan
secara aseksual dengan cara fragmentasi atau dengan konidium. Beberapa contoh
spesies yang termasuk deuteromycota antaranya :
v Helminthosprium oryzae parasit
pada padi
v Sclerotium rolfsii parasit pada
bawang merah
v Monila sitophila jamur oncom
untuk dimakan
v Tinea versicolor jamur panu
v Epidermophyton floocossum jamur kulit
parasit pada kaki
E.
Cara
Fungi memperoleh makanan
Fungi
juga mempunyai cara untuk mendapatkan makanan yaitu dengan cara bersimbiosis
mutualisme dengan Liken(lumut kerak) dan hasil dari simbiosis jamur dengan
tumbuhan yang tinggi itu disebutMikorhiza.
a) Lumut Kerak
Lumut kerak adalah hidup simbiosis antara jamur dengan algae. Liken
merupakan hasil simbiosis antara jamur ascomycotina atau basidiomycotina dengan
algae hijau atau algae biru. Lumut kerak dapat kita temukan pada kulit pohon
dan batu-batuan. Talus liken berbentuk tipis yang tersusun atas miselium dan
hifa. Setiap liken mempunyai bentuk dan warna serta habitat tertentu yang
mempunyai ketergantungan pada jenis-jenis dan algae yang ada.
Jamur pada liken memperoleh makanan dari hasil fotosintesis algae, dan
memperoleh air atau mineral dari jamur. Inilah yang menunjukan adanya simbiosis
antara jamur dan algae. Lumut kerak melekat pada batu-batuan menggunakan
rizoidnya. Bila terjadi perubahan cuaca dan kelembaban, maka liken akan
melepaskan fragmen talus dan zat kimia sehingga dapat melapukan permukaan
batuan tersebut dengan demikian liken akan tetap hidup.Karena sifat di atas
liken disebut dengan tumbuhan pioner (tumbuhan pertama atau pemula yang dapat
mencapai pada lahan yang baru.
Contoh :
v Usnea
barbata dan Usnea dasypoga : untuk obat tuberculosis, pengahsil antibiotik asam
usnin.
v Parmelia
acetubulum : berupa lembaran seperti kulit, hidup di pohon dan batu-batuan.
b) Mikorhiza
Mikorhiza
Adalah struktur yang terbentuk karena adanya simbiosis jamur dan akar tumbuhan
tinggi. Frank, ahli Botani berkebangsaan Jerman, merupakan orang yang pertama
kali emnemukan hubungan simbiosis antara akar tumbuhan dan jamur yang dinamakan
Mikoriza pad atahun 1885.
Tipe
Mikoriza ditinjau dari struktur anatomi, adalah sebagai berikut:
1)
Ektomikorhiza : hidup antara jamur dengan tanaman
pinus, apabila hifanya tidak menembus ke dalam akar tetapi hanya pada sampai
lapisan epidermis. Dengan adanya ektomikorhiza akar tanaman tidak memerlukan
lagi bulu-bulu akar. Melalui jamur ini tanaman dapat memperoleh air atau unsur
lainnya. Jamur ini tidak dapat hidup tanpa bersimbiosis dengan akar tanaman.
2)
Endomikorhiza : hidup antara jamur dengan
tanaman, apabila hifanya dapat menembus sampai ke dalam (korteks). Jamur ini
biasanya terdapat tanaman anggrek, kol, bit dan beberapa jenis pohon lain.
Endomikorhiza dapat hidup tanpa bersimbiosis dengan tanaman inangnya. Jamur ini
membantu pertumbuhan bintil akar tanaman Leguminoceae dan mempercepat fiksasi
nitrogen.
Keuntungan
tumbuhan dengan adanya Mikoriza adalah sebagai berikut:
v Pertumbuhannya
lebih cepat dan dapat meningkatkan penyerapan unsur harta (terutama fosfat)
v
Tumbuhan lebih tahan kekeringan karena Mikoriza dapat meningkatkan ketersediaan
air
v Mikoriza
melindungi akar dari infeksi organisme yang pathogen
v Mikoriza dapat
membentuk hormon auksin, sitokinin, dan giberelin yang berpengaruh dalam
peningkatan pertumbuhan tumbuhan
F. Pertumbuhan fungi
Semua jenis jamur bersifat heterotrof.Namun, berbeda dengan organisme
lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan.Untuk memperoleh makanan,
jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya,
kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen.Oleh karena jamur merupakan
konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein,
vitamin, dan senyawa kimia lainnya.Semua zat itu diperoleh dari
lingkungannya.Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat,
parasit fakultatif, atau saprofit.
a. Parasit
obligat
Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di
luar inangnya tidak dapat hidup.Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang
menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit
fakultatif
Adalah jamur
yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat
saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c. Saprofit
Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati.Jamu
saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu
tumbang dan buah jatuh.Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim
hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi
molekul sederhana sehinggamudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga
langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan
oleh inangnya
G.
Reproduksi
fungi
Spora fungi
memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat dihasilkan secara seksual maupun
aseksual. Pada umumnya spora adalah organisme uniseluler , tetapi ada juga
spora multiseluler. Spora dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa yang
terspesalisasi. Ketika kondisi lingkngan memungkinkan, pertumbuhan yang cepat,
fungi mengklon diri mereka sendiri dengan cara menghasilkan banyak sekal spora
secara aseksual. Terbawaoleh angin atau air, spora-spora tersebut berkecamabh
jika berada pada tempat yang lembab pada permukaan yang sesuai (Campbell 2003).
Menurut
Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang dihasilkan dari peleburan dua nukleus.
Ada beberapa spora seksual yaitu:
1)
Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam
pundi atau kantung yang dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di
dalam setiap askus.
2)
Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas
struktur berbentuk gada yang dinamakan basidium.
3)
Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang
terbentuk apabila ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga
gametangin, pada beberapa cendawan melebur.
4)
Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina
khusus yang disebut ooginium, pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan
yang terbentuk di dalam anteredium menghasilkan oospora.
H.
Peranan
fungi bagi Kehidupan Manusia
Jamur sangat
berperan dalam kehidupan manusia. Di dalam ekosistem jamur dan bakteri berperan
sebagai pengurai (decomposer). Beberapa jenis jamur dapat dimanfaatkan dalam
industry makanan dan minuman, disamping itu jamur ada juga yang dapat
menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Berikut ini beberapa
jamur yang menguntungkan dan merugikan dalam kehidupan manusia.
1)
Jamur yang menguntungkan adalah sebagai berikut:
a.
Rhizopus
Oryzae, untuk pembuatan tempe
b.
Mucor
Javanicus, untuk pembuatan tape.
c.
Saccharomyces
cereviceae, untuk pembuatan roti dan minuman alcohol.
d.
Aspergillus
oryzae, untuk pembuatan roti
e.
Aspergillus
wentii, untuk pembuatan kecap
f.
Penicillum
notatum dan penicillum chrysogenum,
menghasilkan antibiotic.
2)
Jamur yang merugikan antara lain sebagai berikut:
a.
Aspergillus
flavus, menghasilkan racun aflatoksin
b.
Aspergillus
fumigates, penyebab pennyakit paru-paru pada burung
c.
Exobasidium
vexans, parasit pada tanaman the.
d.
Amanita
phalloides, menghasilkan racun balin.
e.
Epidermophyton
flocosum, penyebab penyakit kaki atlet.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
rumusan masalah makalah ini, maka penulis menyimpulkan bahwa :
1. Ciri-ciri
dari fungi yaitu sel jamur bersifat eukariotik, jamur bersifat heterotrof,
2. Fungi
menempati lingkungan yang sangat beragam yang berasosiasi secara simbiotik
dengan banyak organisme baik di darat maupun di air. Sebagian besar fungi
adalah organisem multiseluler dengan hifa yang dibagi menjadi sel-sel oleh
dinding yang bersilangan atau septa. Dinding sel pada fungi dilindungi oleh
Selulosa dan Kitin (polisakarida yang mengandung unsur N).
3. Jamur
dikelompokkan menjadi 6 divisio yaitu: Myxomycotina, oomycotina, ascomycotina,
basidiomycotina, dan deutromycotina.
4. Fungi
memperbanyak diri secara vegetative dan secara generative.
5. Fungi sangat berperan dalam kehidupan manusia. Di
dalam ekosistem jamur dan bakteri berperan sebagai pengurai (decomposer).
Beberapa jenis jamur dapat dimanfaatkan dalam industry makanan dan minuman,
disamping itu jamur ada juga yang dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan,
hewan, dan manusia.
B. Saran
Beberapa
saran yang berkaitan dengan makalah ini sebagai berikut:
1.
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
2.
Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan pembaca
mengenai judul makalah ini.
3.
Diharapakan makalah ini dapat menambah literatur pustaka.
.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, dkk. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta:
Erlangga
http://gedangmatikenekvirus.wordpress.com/2011/04/16/klasifikasi-fungi/
http://melyme-farmasi.blogspot.com/2012/07/karakteristik-fungi-meliputi-struktur.html
No comments:
Post a Comment